pagi itu aku bersiap2 berangkat kerja seperti biasa dengan menggunakan scooter maticku. berhubung sudah kesiangan maka aku mengendarai scooternya dengan cepat. tak jauh dari tempat kerjaku, seorang anak belasan tahun dengan motor bututnya menabrak motorku dari arah berlawanan. "BRAAAAAAK..."
melihat motorku tergeletak setengah hancur di tengah jalan, dan anak yg menabrakku jg jatuh tersungkur di got pingir jalan, antara kesal emosi ditambah panasnya cuaca hari itu. aku segera menarik kerah leher baju anak itu dan minta pertanggungjawaban dengan sedikit umpatan kasar. tanpa menyadari sekitarku sudah rame orang2 sekitar yg menonton kecelakaanku itu, dan aku pun tak menyadari bahwa sedari tadi ada darah yg mengalir deras dari ibu jari kaki sebelah kiriku. seseorang lelaki paruh baya yg usianya hampir sama denganku melerai dan segera membawaku ke rumah sakit. sesampainya di rumah sakit, dan setelah menelpon orangtuaku untuk mengabari keadaanku tiba2 dia menghilang entah kemana. padahal aku belum sempat sedikitpun mengucapkan terima kasih kepadanya. dan aku pikir ini pertolongan pertama yg allah berikan untukku.
kebetulan, aku juga bekerja sebagai salah satu karyawan di rumah sakit itu. sorenya orangtuaku datang dan keluarga dari si anak penabrakku ini pun juga datang. tapi herannya kenapa malah dari pihak merekanya yg ngoceh marah2 panjang lebar. sedangkan orangtuaku cuma nanggepin diem aja dengan sabarnya. ingin sekali aku teriak saat itu rasanya. antara sedih orang tuaku diperlakukan seperti itu, dan antara kesel juga kenapa orang tuaku gabisa bersikap lebih tegas ke mereka. kenapa jadi kami yg disalahkan. pasahal temen2ku dari pihak rumah sakit udah ngebantu mendukung dan mensupportku untuk melawan mereka.
keesokan harinya aku kembali ke rumah sakit dianter om (adiknya nyokap) berhubung karena bokap lg sibuk kerja. dan nyokap jg gabisa nganter dengan kondisiku yg seperti ini. di rumah sakit, aku langsung bertemu dengan salah satu dokter spesialis ortopedi di sana. setelah rontgen, test ini itu dan segala macem. ternyata di jempol kaki kiriku itu ada sebuah fraktur atau retakan parah. yg jika tidak segera ditangani akibatnya cukup fatal, karena akan mengganggu kenormalan cara berjalan permanen. astaghfirullah haladziim, sedih banget dengernya, entah gatau kenapa saat itu aku langsung ngambil keputusan untuk bersedia dioperasi hari itu juga. sebuah keputusan yg ekstrim di usiaku yg baru 18tahun saat itu.
dengan perasaan gak karuan, aku memasuki ruang operasi diantar oleh seorang perawat yg kukenal baik. ia menyuntikkan infus ke tanganku. dan itu untuk pertama kalinya aku diinfus seumur2! tak lama setelah itu dokter spesialis ortopedi yg menanganiku masuk ke ruang operasi dan menyalakan beberapa alat, aku masih sepenuhnya sadar. dan saat dokter anestesi menghampiriku sambil menyuntikkan cairan entah apalah itu ke selang infusanku sambil membisikkan "tenang ya, ga papa kok kamu cuma sedikit ngantuk" dan setelah itu semuanya GELAP...
aku terbangun melihat setitik cahaya. antara sadar dan tidak kugerakkan sedikit jari2 tanganku. dan kurasakan mataku terbuka sedikit demi sedikit. aku menyadari operasinya sudah selesai, dan kini aku sedang terbaring di tempat tidur, masih di dalam ruang operasi tentunya. dan perawat yg menanganiku daritadi menyadarkanku " eeh udah bangun toh, gak sakit kaaan operasinya". dan kudapati jempol kakiku sudah terpasang besi yg lumayan panjang, tp aku masih dapan melihat lekukan ujungnya. meskipun sudah terbungkus perban dengan rapi. teman2 kerjaku pun menghampiriku dan memberiku support.

masalah gak selesai sampai di situ saja. saat kudapati kuitansi pembayaran biaya operasi dan lain2 yg jumlahnya sekitar 13juta. yatuhaaan aku dapat uang sebanyak itu dari mana. orangtuaku bukan orang kaya yg mampu membayar sebanyak itu dalam waktu singkat. dan pihak yg menabrakku pun ngotot marah2 tidak mau bertanggung jawab. jangankan untuk tanggung jawab, mereka malah marah2 karena keputusanku untuk melakukan operasi tanpa memberitahu pihak mereka. aku kesal sedih orangtuaku yg harusnya memperjuangkanku malah diam tak berbuat apa2, dan aku jg bingung bagaimana harus membayar biaya yg sudah terlanjur sebanyak itu pula. akhirnya rumah sakitpun memberikan keringanan, aku dibolehkan pulang.padahal aku samasekali belum membayar biaya operasi itu sepeserpun. tapi tetap saja biaya operasi yg sebanyak itu terus berputar2 di pikiranku. dan bagaimana cara aku melunasinya.
akhirnya orang yg menabrakku berjanji akan mentransferkan sejumlah uang, dan ternyata mereka hanya mentransfer sejumlah 200ribu. dan aku hanya pasrah, dalam hatiku aku tidak pernah nyumpahin mereka. kukirin sms singkat ke nomor ibu2 si keluarga dari yg menabrakku "terima kasih atas bantuannya yg saya rasa tidak berarti apapun untuk saya. saya hanya berdoa, anda punya keluarga dan orang2 yg anda sayangi. semoga allah menyelamatkan kalian semua" orang itu sempat jengkel dan marah2 lagi karena smsku yg agak tajam. tp sku samasekali tak menghiraukannya lagi, itu sms terakhir.

siang malam ku berdoa, tak henti kupanjatkak kepadamu yang maha kuasa atas segala2nya. tak henti juga aku berusaha mengurus surat2 kecelakaan, laporan kepolisian, dan semua itu kulakukan dengan kondisi yg masih belum sepenuhnya membaik. masihdengan perbanan yg melingkar di jempolku. ah tak apalah, kupokir. allah selalu memberi jalan bagi hambanya yg mau berusaha. hampir sebulan aku melalui masa istirahat, aku tidak bekerja. dan selama itulah kugunakan untuk mengurus surat kecelakaan ke jasa raharja. setelah mencari informasi dari internet dan dari beberapa orang.
2minggu berjalan antara usaha dan doa2ku. solat dhuha dan tahajud tak lupa setiap hari kulakukan. masa2 dimana aku merasa down dan dan berpikiran ini benar2 diluar kemampuanku. air mata selalu menetes di setiap doa2ku dan solatku. tapi ternyata allah menjawab semuanya. uang dari jasa raharja pun cair, dan saat aku akan membayar biaya ke rumah sakit ternyata pihak rumah sakit malah menyuruhku untuk menunggu sampai uang jamsostek yg mereka urus cair. subhanallah, ternyata selama ini dari pihak rumah sakit juga membantu mengurus biaya operasiku ke jamsostek. dan ternyata alhamdulillah cair. setelah dipotong diskon dan sebagainya karena aku berstatus karyawan disana. sisa uang lebihnya pun dikembalikan kepadaku.
sungguh ini benar2 pelajaran berharga yg telah kulalui. dibalik sebuah cobaan, allah pasti memberikan yg terbaik dan benar2 akhir yg indah diluar akal pikiran manusia. kita sebagai manusia hanya dapat berusaha dan berdoa. allah lah yg maha berkehendak atas segala2nya. karena allah memberi apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan. karena cobaan yg telah kita lalui, membuat kita menjadi manusia yg lebih baik lagi. lebih banyak berdoa dan bersyukur kepada allah swt :) amin yarabbal alamin